Serangan jantung bisa tiba-tiba muncul, banyak orang-orang yang kebingungan karena gejalanya yang tidak jelas. Kita ambil sudut pandang lain, apa kebiasaan atau bagaimana gaya hidup seseorang yang menderita penyakit jantung dalam kesehariannya?
Berikut kebiasaan-kebiasaan yang dianggap sepele dalam keseharian, padahal berpotensi memicu serangan jantung:
- Rebahan
Dalam waktu yang cukup, rebahan bisa dibilang istirahat. Jika dilakukan berjam-jam setiap hari tanpa melakukan akitivitas fisik, rebahan bisa memperlambat metabolisme tubuh.
- Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama dapat berdampak buruk karena menggangu sirkulasi darah dan menurunkan aktivitas otot.
- Terpapar asap rokok
Perokok aktif sangat berisiko terkena penyakit jantung, bagi yang tidak merokok namun terkena asapnya tetap memiliki risiko kerusakan pembuluh darah.
- Mengabaikan kesehatan mulut
Gusi berdarah bisa menjadi ciri-ciri peradangan yang berpengaruh pada jantung, gigi berlubang pun berpotensi menjadi gerbang bakteri menuju aliran darah.
- Kurang tidur
Tidur di bawah 6 jam setiap malam dapat meningkatkan terkanan darah dan berpotensi memicu diabetes. 2 hal tersebut termasuk faktor serangan jantung.
- Kurang aktivitas fisik
Meski tidak kelebihan berat badan, jantung tetap membutuhkan stimulasi melalui olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.
Kebiasaan yang terkesan sepele ini bisa menjadi pemicu sesuatu yang besar jika dibiarkan. Mengenali dan memperbaikinya adalah langkah awal menjaga jantung tetap sehat.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. (2022). P2PTM: Deteksi Dini Penyakit Jantung.
Yayasan Jantung Indonesia. (2021). Gaya Hidup Sehat untuk Jantung.
WHO. (2020). Hidup Sehat ala WHO.