Kini, perangkat smartwatch dilengkapi fitur pemantau detak jantung dan elektrokardiogram (EKG). Smartwatch dapat menjadi alat bantu awal untuk memantau kondisi tubuh, terutama dalam aktivitas harian dan kebugaran. Seberapa akuratkah smartwatch dalam mendeteksi masalah jantung?
Fitur pemantauan detak jantung secara langsung dapat membantu pengguna mengenali detak jantung yang tidak normal, baik itu terlalu cepat atau terlalu lambat. Tapi ingat, Anda tidak bisa Meski begitu, fitur ini masih tergolong sebagai skrining awal dan bukan alat diagnosis resmi. kondisi jantung berdasarkan hasil deteksi smartwatch tanpa pemeriksaan medis secara langsung.
Akurasi smartwatch dipengaruhi faktor seperti posisi jam tangan, gerakan tubuh, dan keringat. Pada smartwatch populer seperti Apple Watch atau Fitbit, tingkat akurasi berkisar antara 85–95% jika digunakan dengan benar.
Selain memantau detak jantung, sebagian merek perangkat yang sedang populer ini sudah dilengkapi dengan fitur EKG, yaitu alat pendeteksi gangguan irama jantung yang berisiko memicu stroke. Namun, fitur ini masih tergolong sebagai skrining awal dan bukan alat diagnosis resmi.
Smartwatch dapat menjadi perangkat pemantau kesehatan jantung yang berguna, terutama untuk mendeteksi perubahan awal atau gejala-gejala ringan yang menjadi pengingat bagi pengguna. Namun, sangat tetap disarankan untuk melakukan konsultasi atau pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala mencurigakan nyeri dada, sesak nafas, atau mudah lelah. Smartwatch berguna sebagai “alarm” bagi pengguna, bukan alat diagnosis utama.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. (2021). “Manfaat Smartwatch untuk Kesehatan.”
FIK UI. (2022). Laporan Kesehatan Digital.
Syaifudin, A. (2021). Teknologi Kesehatan Digital di Era 4.0. Jakarta: Prenada Media.